Senin, 01 April 2013

Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta

Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (IATA: CGKICAO: WIII) merupakan sebuah bandar udara utama yang melayani kota Jakarta di pulau Jawa, Indonesia. Bandar udara ini diberi nama seperti nama Presiden Indonesia pertama, Soekarno, dan wakil presiden pertama, Muhammad Hatta. Bandar udara ini sering disebut Cengkareng, dan menjadi kode IATA-nya, yaitu CGK.
Letaknya sekitar 20 km barat Jakarta, di Kota Tangerang, Banten. Operasinya dimulai pada 1985, menggantikan Bandar Udara Kemayoran (penerbangan domestik) di Jakarta Pusat, dan Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur. Bandar Udara Kemayoran telah ditutup, sementara Bandar Udara Halim Perdanakusuma masih beroperasi, melayani penerbangan charter dan militer. Terminal 2 dibuka pada tahun 1992.
Soekarno-Hatta memiliki luas 18 km², memiliki dua landasan paralel yang dipisahkan oleh dua taxiway sepanjang 2,400 m. Terdapat dua bangunan terminal utama: Terminal 1 untuk semua penerbangan domestik kecuali penerbangan yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia dan Merpati Nusantara Airlines, dan Terminal 2 melayani semua penerbangan internasional juga domestik oleh Garuda dan Merpati.
Setiap bangunan terminal dibagi menjadi 3 concourse. Terminal 1A, 1B dan 1C digunakan (kebanyakan) untuk penerbangan domestik oleh maskapai lokal. Terminal 1A melayani penerbangan oleh Lion Air dan Wings Air. Terminal 1B melayani penerbangan oleh Kartika Airlines dan Sriwijaya Air. Sedangkan terminal 1C melayani penerbangan oleh Airfast Indonesia, Batavia Air, dan Citilink.
Terminal 2D dan 2E digunakan untuk melayani semua penerbangan internasional maskapai luar. Terminal 2D untuk semua maskapai luar yang dilayani oleh PT Jasa Angkasa Semesta, salah satu kru darat bandara. Terminal 2E untuk maskapai internasional yang dilayani oleh Garuda, termasuk semua penerbangan internasional Garuda dan Merpati. Terminal 2F untuk penerbangan domestik Garuda Indonesia dan Merpati Nusantara Airlines.
Terminal 3 selesai dibangun pada tanggal 15 April 2009. Terminal 3 ini selesai nantinya akan dipergunakan oleh Maskapai penerbangan berbiaya murah. Saat ini ada 2 Maskapai penerbangan yang menggunakan Terminal 3 yaitu Indonesia AirAsia dan Mandala Airlines. dan direncanakan dapat didarati pesawat model Airbus A380. SHIA melakukan pendaratan perdana pesawat A380(SQ-232) pada tanggal 4 Mei 2012 walaupun status pendaratan sendiri adalah divert landing
Bandar udara ini dirancang oleh arsitek Perancis Paul Andreu, yang juga merancang Bandar Udara Charles de Gaulle di Paris, Perancis. Salah satu karakteristik besar bandara ini adalah gaya arsitektur lokalnya, dan kebun tropis di antara lounge tempat tunggu.
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta memiliki 150 gerai lapor-masuk (check-in counter), 30 pengklaiman bagasi dan 42 gerbang. Setiap sub-terminal memiliki 25 gerai lapor-masuk, 5 pengklaiman bagasi dan 7 gerbang.
Angkasa Pura II sedang merencanakan pembangunan terminal baru dengan fitur desain yang modern. Terminal 3 dibangun untuk maskapai bertarif rendah. Terdapat sebuah rencana besar untuk membangun 5 terminal penumpang + 1 terminal haji dan 4 landasan pacu.
Bandara ini direncanakan akan terhubung dengan Stasiun Manggarai, tetapi rencana ini masih belum jelas nasibnya.
Bandar udara ini membebankan pajak sebesar Rp 150.000 (US$15) untuk setiap penumpang internasional dan Rp 40.000 (US$4) untuk setiap penumpang domestik.

Terminal

Bandara yang memiliki tanah seluas 18 km² ini memiliki dua landasan pacu paralel utama masing-masing sepanjang 3.990 meter yang terhubung oleh dua taxiway silang. Ada tiga bangunan terminal utama yaitu; Terminal 1 (penerbangan domestik saja), Terminal 2 (penerbangan internasional dan Garuda Airlines penerbangan domestik), dan Terminal 3, Pier 1 (Air Asia internasional dan penerbangan domestik). Ada juga terminal angkutan untuk kargo domestik dan kargo internasional. Bandara Internasional Soekarno-Hatta memiliki 180 gerai lapor-masuk, 36 pengklaiman bagasi dan 45 gerbang. Sub terminal 1A-1B-1C-2D-2E-2F masing-masing memiliki 25 gerai lapor-masuk, 5 pengklaiman bagasi dan 7 gerbang. Terminal 3 memiliki 30 gerai lapor-masuk, 6 pengklaiman bagasi dan 3 gerbang.

Terminal 1

Terminal 1 adalah terminal pertama dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang mengoperasikan penerbangan domestik kecuali Garuda Indonesia dan Merpati Nusantara Airlines karena mereka mengoperasikan penerbangan domestik di Terminal 2. Terminal ini selesai pada tahun 1985 dan terletak sebelah selatan bandara, di seberang Terminal 2. Terminal ini memiliki 3 sub-terminal. Setiap sub-terminal memiliki 25 gerai lapor-masuk, 5 pengklaiman bagasi dan 7 gerbang. Gerbang di Terminal 1 memiliki awalan huruf A, B dan C. Gerbangnya adalah A1-A7, B1-B7 dan C1-C7. Saat ini Terminal 1 memiliki kapasitas sebesar 9 juta penumpang per tahun dan akan dikembangkan menjadi 18 juta penumpang per tahun.

Terminal 2

Terminal yang selesai pada tahun 1992, terletak di sisi utara bandara, berseberangan dengan Terminal 1. Terminal 2 memiliki 3 sub-terminal, masing-masing dilengkapi dengan 25 gerai lapor-masuk, 5 pengkaliman bagasi dan 7 gerbang. Gerbang di Terminal 2 memiliki awalan huruf D, E dan F. Gerbangnya adalah D1-D7, E1-E7 dan F1-F7. Saat ini Terminal 2 memiliki kapasitas sebesar 9 juta penumpang per tahun dan akan dikembangkan menjadi 19 juta penumpang per tahun. Pada November 28, 2011 Garuda Indonesia dan Angkasa Pura II membuat nota kesepahaman tentang pengelolaan Terminal 2E dan 2F, yang akan hanya digunakan oleh Garuda Indonesia untuk mengantisipasi ASEAN Open Sky Policy pada tahun 2015. Terminal 2E akan digunakan untuk perjalanan internasional dan Terminal 2F untuk penerbangan domestik. Garuda Indonesia mengatakan bahwa ia akan berbagi menggunakan Terminal Internasional-nya dengan anggota SkyTeam lainnya ketika Garuda Indonesia efektif bergabung pada tahun 2014. Prediksi waktu transfer domestik adalah 30 menit untuk domestik dan tidak lebih dari 45 menit untuk penumpang internasional. Saat ini Sky Team memiliki 12 anggota, tetapi tidak semua dari mereka telah terbang ke Indonesia.

Terminal 3

Tahap pertama dari terminal 3, yang terdiri dari yang pertama dari dua tahap pengembangan yang direncanakan, dibuka pada tanggal 15 April 2009. Terminal ini mengadopsi desain yang berbeda dari terminal 1 dan 2, yaitu dengan menggunakan konsep eco-friendy dan modern. Terminal 3 ini berada di sebelah timur Terminal 2. Saat ini, Terminal 3 menjadi pangkalan bagi Air Asia Group dan Mandala Airlines dan Lion Air. Dengan kapasitas 4 juta penumpang per tahun, Terminal 3 sekarang memiliki 30 gerai lapor-masuk, 6 pengklaiman bagasi dan 3 gerbang. Pengembangan Terminal 3 akan dirancang berbentuk 'U' dengan kapasitas total 25 juta penumpang per tahun. Terminal 3 telah resmi dibuka untuk penerbangan internasional pada tanggal 15 November 2011 ketika Indonesia AirAsia mulai menggunakan Terminal 3, karena itu ini telah menjadi basis baru untuk penerbangan internasional bersama-sama dengan penerbangan AirAsia domestik dan internasional. Transfer antar Terminal akan diminimalkan. Lion Air memulai menggunakan Terminal 3 ini terhitung sejak tanggal 30 Maret 2012, sejumlah rute yang akan dilayani dari Terminal 3 oleh Lion Air yaitu Jakarta menuju Denpasar, Bima, Tambolaka, Maumere, Ende, dan Labuan Bajo. perpindahan sebagian penerbangan tersebut disebabkan adanya permintaan dari penumpang Lion Air. Sementara, PT Angkasa Pura II (Persero) selaku pemilik sarana bandara akhirnya mengizinkan Lion Air menempati Terminal 3.

Terminal 4

Rencananya, Terminal 4 akan berada di utara Terminal 3, dan berada sebelah timur-laut Terminal 2 yang masih berada di sebelah utara bandara. Terminal 4 akan dibangun pada tahap ke-4. Terminal ini akan dirancang berbentuk 'H' dan menggunakan desain eco-friendly dan modern, sama seperti desain Terminal 3. Pembangunan Terminal 4 akan dimulai pada tahun 2013 dengan diawali dengan pembebasan lahan di sekitar wilayah utara bandara.

Terminal Kargo

Terminal Kargo terletak di sisi timur Terminal 1. Terminal ini digunakan untuk menangani kargo di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, baik kargo domestik maupun kargo internasional. Dalam perencanaannya yang terbaru, Terminal Kargo akan dipindahkan ke sisi barat Terminal 2 dengan kapasitas yang lebih besar dari kapasitas Terminal Kargo yang sekarang ini.


Transportasi dari dan ke Bandara

Bus

Bus DAMRI tersedia menuju ke pusat kota, termasuk ke stasiun kereta Gambir dan terminal lain. Juga tersedia bus untuk pindah terminal, dari terminal 1, 2, 3 termasuk juga terminal keberangkatan/kedatangan internasional. Rute rute yang dilayani oleh Bus dari Bandar Udara International Soekarno-Hatta :
Bus Bandara Internasional Soekarno-Hatta[9]
Bus Tujuan Tarif Jam berangakat
pertama
Durasi Pangkalan
Primajasa Bandung Rp 75,000
?
3 jam
Batununggal Indah

Cipaganti Bandung
?
?
?
?

X-Trans Bintaro
?
?
?
?
X-Trans Serpong
?
?
?
?
Damri Bekasi Rp 30,000
04.00 WIB
15–30 menit
Kayuringin

Damri Blok M Rp 25,000
04.00 WIB
15–30 menit
Terminal Blok.M

Damri Bogor Rp 35,000
04.00 WIB
15–30 menit
Botani Square

Damri Cikarang Rp 35,000
04.00 WIB
1 jam
Plaza Cikarang Jababeka

Damri Gambir Rp 20,000
04.00 WIB
15–30 menit
Stasiun Gambir

Damri Kmp. Rambutan Rp 20,000
04.00 WIB
15–30 menit
Terminal Kampung Rambutan

Damri Kemayoran Rp 20,000
04.00 WIB
1 jam
Terminal Damri Kemayoran

Damri Harapan Indah Rp 30,000
04.00 WIB
1 jam
?
Damri Lebak Bulus Rp 20,000
04.00 WIB
15–30 menit
Terminal Lebak Bulus

Damri Mangga Dua Rp 20,000
04.00 WIB
30 menit
Mangga Dua Square
Lt. GF Hall A (sebelah Red Bean)

Damri Pasar Minggu Rp 20,000
04.00 WIB
15–30 menit
Terminal Pasar Minggu

Damri Rawamangun Rp 20,000
04.00 WIB
15–30 menit
Terminal Rawamangun

Damri Serang-Banten Rp 30,000
06.00 WIB
1 jam
Terminal Serang

Damri Tanjung Priok Rp 20,000
04.00 WIB
15–30 menit
Terminal Tanjung Priok

Kereta api

Pada Juli 2011, pemerintah telah memberi tugas kepada PT Kereta Api Indonesia untuk membangun kereta api yang menghubungkan Stasiun Manggarai ke Bandara melalui Tangerang dengan biaya Rp.2.25 triliun (US$ 250juta). Jalur sepanjang 7 KM akan dibangun untuk menghubungkan stasiun kereta komuter di Tangerang dan bandara selain untuk mempercepat kinerja kereta api. Jalur tunggal yang ada di komuter antara Manggarai dan Tanah Tinggi akan diperluas kmenjadi dua jalur. Jalur tersebut akan menghubungkan stasiun Manggarai, Sudirman, Tanah Abang, Duri, Grogol, Bojong Indah, Kalideres, Tanah Tinggi dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pemerintah juga menawarkan jalur ekspress sepanjang 33 KM antara Stasiun Manggarai dan bandara melalui Angke dan Pluit kepada investor sebagai Public Private Partnership (PPP). Pada Maret 2012, pemerintah memutuskan untuk mempercepat pembangunan kereta api komuter jalur ganda yang diprediksi akan mulai beroperasi pada pertengahan 2013. Sekarang PT KAI sedang mempelajari titik masuk di bandara, ketika kereta akan memasuki bagian belakang bandara melalui gerbang M1 atau berjalan berdampingan dengan koridor Jakarta Outer Ring Road sebelum memasuki bandara.

Taksi

Tersedia banyak taksi, mulai dari Blue Bird Grup (Blue Bird, Pusaka Biru, Pusaka Sentra, Pusaka Nuri, Morante, Silver Bird (VIP), dll), Express Grup (Express, Express VIP), Transcab, Yellow Cab, Celebrity Grup, Mersindo, Golden Taxi, Putera, dll.
Dikenakan biaya surcharge berkisar antara Rp. 9,000 - 11,000 untuk setiap taksi yang keluar dari bandara. Perlu diperhatikan bahwa banyak taksi yang beroperasi tidak menggunakan argo melainkan tawar menawar langsung dengan pengemudinya, pastikan bahwa argo menyala sebelum taksi mulai berjalan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Sewa Mobil

Ada banyak pilihan jasa persewaan mobil ketika kita tiba di terminal kedatangan. Beberapa agen jasa sewa mobil diantaranya adalah TRAC, Hertz, Avis, Cipaganti, dan masih ada banyak agen-agen sewa mobil lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar